BeritaBerita DukaFWJ IndonesiaHallo PolisiHallo TNIHukumKarya JurnalistikKriminalLintas DaerahLintas ProvinsiNasionalNewsPekatPeristiwaPRESIDEN RIRedaksi

Subang Jadi “Zona Merah” bagi Jurnalis: FWJ Indonesia Kecam Serangan Beruntun

267
×

Subang Jadi “Zona Merah” bagi Jurnalis: FWJ Indonesia Kecam Serangan Beruntun

Sebarkan artikel ini

Penajournalis.com Jakarta, 1 November 2024 – Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia mendeklarasikan Subang sebagai “zona merah” bagi jurnalis menyusul dua insiden penyerangan terhadap anggota mereka dalam waktu kurang dari seminggu. Insiden ini telah memicu kemarahan dan kekhawatiran di kalangan jurnalis dan organisasi media di seluruh Indonesia.

Serangan Brutal di Subang:

Pada tanggal 26 Oktober 2024, tim FWJ Indonesia dari cabang Tangerang Kota diserang oleh sekelompok orang saat sedang mencari warung kopi. Serangan itu diduga dipicu oleh upaya tim jurnalis untuk menghentikan sebuah truk yang membawa tabung gas yang dicurigai ilegal. Korban, yang mengalami luka serius termasuk patah tulang, memar, dan kehilangan ingatan sementara, dirawat di RSUD Subang.

Insiden kedua terjadi pada tanggal 31 Oktober 2024, ketika sekelompok pengurus FWJ Indonesia yang sedang berada di Subang untuk menyelidiki insiden pertama, diserang oleh sekelompok orang yang diduga preman berkedok organisasi masyarakat. Serangan ini terjadi di depan kantor Disnaker Subang, dan mengakibatkan beberapa pengurus mengalami luka-luka.

FWJ Indonesia Desak Penyelidikan dan Keadilan:

Atas kejadian ini, FWJ Indonesia telah melaporkan kedua insiden tersebut ke Polda Jawa Barat pada tanggal 31 Oktober 2024. Setidaknya 73 orang perwakilan FWJ Indonesia, termasuk ketua umum Mustofa Hadi Karya, hadir sebagai bentuk solidaritas dan tuntutan keadilan. Organisasi ini mendesak pihak berwenang untuk segera menangkap para pelaku dan menyelidiki secara menyeluruh kasus ini.

Subang: Sarang Mafia dan Premanisme?

Tagar #SubangZonaMerah menjadi viral di media sosial, mencerminkan keresahan dan kekhawatiran atas keselamatan jurnalis di wilayah tersebut. FWJ Indonesia juga menuding adanya mafia gas oplosan yang beroperasi di Subang, dan bahwa insiden ini merupakan bentuk intimidasi terhadap jurnalis yang berusaha mengungkap praktik ilegal tersebut.

Dampak dan Implikasi:

Serangan beruntun ini telah memicu pertanyaan serius tentang keamanan jurnalis di Indonesia. FWJ Indonesia menyerukan agar pemerintah dan aparat penegak hukum mengambil langkah konkret untuk melindungi kebebasan pers dan memastikan keselamatan jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Organisasi ini juga menekankan pentingnya menindak tegas pelaku kekerasan terhadap jurnalis dan menciptakan lingkungan yang aman bagi media untuk menjalankan tugasnya secara profesional.

FWJ Indonesia: Tetap Berjuang untuk Keadilan:

FWJ Indonesia menyatakan komitmennya untuk terus memperjuangkan keadilan bagi para korban dan untuk melindungi kebebasan pers di Indonesia. Organisasi ini juga akan terus memantau perkembangan kasus ini dan mendesak pihak berwenang untuk bertindak tegas dalam menuntaskan kasus ini.

Rilis Resmi FWJI 

Menanti Bakara 

Editor: Asep NS 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Bandung, Penajournalis.com GMOCT – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif prioritas pemerintah pusat untuk…