Hallo PolisiLalu LintasLintas DaerahLintas ProvinsiNews

Kapolda Jateng, Pantau Jalan Tol : Sebelum Ramdhan, 800 Ribu Orang Sudah Masuk ke Jateng

139
×

Kapolda Jateng, Pantau Jalan Tol : Sebelum Ramdhan, 800 Ribu Orang Sudah Masuk ke Jateng

Sebarkan artikel ini

Penajournalis.com Brebes – Sebanyak 700 ribu orang sudah masuk ke Jawa Tengah sebelum ada kebijakan larangan mudik lebaran tahun 2020 dari pemerintah. Sedangkan saat pelaksanaan operasi ketupat candi 2020, sudah ada kurang lebih 100 ribu orang pemudik yang masuk dan dipaksakan kembali keluar Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel saat melakukan pemantauan di jalan Tol Pejagan, wilayah Brebes, Rabu (29/04/2020) sore. Rycko mengatakan kegiatan yang dilakukan ini adalah peningkatan pelayanan masyarakat dalam kegiatan operasi ketupat candi 2020.

“Kegiatan ini kita melakukan pemantauan di titik-titik pemantauan lalulintas sekaligus yang kita gunakan juga titik-titik penyekatan arus mudik yang masuk ke Jawa tengah tahun 2020,” ungkapnya dilokasi pemantauan, Rabu (29/04/2020) kemarin.

Lanjut Rycko mengatakan, pemantauan ini dilaksanakan untuk kesiapan menyambut kegiatan bulan ramadhan dan lebaran tahun 2020. Menurut Rycko, operasi ketupat Candi 20020 kali ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Kalau tahun sebelumnya, melakukan pemantauan terhadap masuknya arus mudik dan pengamanan di pusat-pusat keramaian termasuk tempat ibadah.

“Seperti kita ketahui saat ini kita masih dilanda Pandemic virus Korona, yang terjadi diseluruh belahan dunia termasuk di Jateng. Untuk tahun ini berbeda, pemantauan kita bukan memantau kelancaran arus mudik, tetapi sebaliknya. Kita melakukan penyekatan terhadap arus mudik.

“Ini dilakukan karena pemerintah pusat ingin melakukan kegiatan yang sungguh-sungguh dalam memutus mata rantai penyebaran virus Korona diseluruh wilayah indonesia termasuk Jawa tengah,” lanjutnya.

Sehingga upaya dalam rangka memutus penyebaran dan penularan virus Korona, yang dilakukan kepolisian adalah mengurangi kegiatan pergerakan manusia. Termasuk juga harus menjaga jarak, untuk tetap tinggal dirumah dan menjaga kesehatan.

Lanjut Rycko mengatakan, berdasarkan hal tersebut maka pemerintah mengambil keputusan untuk melarang mudik lebaran 2020, dan diberlakukan sejak terhitung mulai tanggal 24 April yang lalu. Sehingga berdasarkan atas kebijakan pemerintah tersebut maka pola Operasi berbeda dengan sebelumnya.

“Dari pemantauan kelancaran arus mudik menjadi proses penyekatan arus mudik. Di Jawa tengah terdapat 13 titik start, 3 diantaranya berada di wilayah Pantura dan sisanya diwilayah selatan dan timur, untuk menyekat arus dari timur dan arus dari barat,” jelasnya.

Rycko membebekan, seperti diketahui sebelum memasuki bulan Ramadhan dan masyarakat yang telah mendahului masuk ke Jawa Tengah dan pulang ke rumah sudah hampir 700 lebih ribu. Mereka masuk ke Jateng sebelum operasi ketupat sebelum ada larangan mudik.

“Sudah 700 ribu masuk ke Jawa tengah, dan sudah dilakukan pemantauan di semua titik-titik pintu masuk di Jawa tengah. Stasisun, terminal. Semuanya telah dilakukan pencatatan berasama dengan pemerintah daerah, dan catatan itu sebagai ODP, dipantau selama 14 hari,” katanya.

“Kemudian memasuki operasi Ketupat, 24 April yang lalu, kurang lebih ada 100 ribu pemudik yang sudah masuk ke Jateng dan sudah kita lakukan pemantauan pemantauan dan kita lakukan balik kembali ke Jakarta. Hari ini kurang lebih ada 40 kendaraan kerena mudik,” bebernya.

Pada kegiatan ini, pihak kepolisian Polda Jateng dan jajaran terus melakukan penyekatan dan himbauan kepada masyarakat untuk tidak mudik. Meski demikian, pihaknya juga menghimbau kepada anggotanya untuk tetap mengedepankan sikap humanis.

“Kita beri tahu supaya sebaiknya ikuti hinbauan pemerintah tetap tinggal di tempat. Sayangi diri sendiri saya ngi orang lain, mari kita disiplin dalam rangka memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus Korona ini,” jelasnya

Selain di Jalan tol, pihaknya juga memantau di jalur arteri dan menghentikan kendaraan yang masuk di jalan arteri, di Kecipir Lohsari Kabupaten Brebes. Setiap kendaraan baik roda dua maupun roda empat, untuk menunjukan identitas. Kendaran dari luar Jateng juga diperintahkan untuk putar balik.

“Kota juga menyediakan dapur umur untuk buka puasa. Setipa hari memasak 300 bungkus. Tedapat 11 titik dapur umu gabungan TNI polri dan sdikitnya 35 dapur umum yang stasioner di kantor,” pungkasnya. (Vio Sari SE)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *