AgamaBeritaGMOCT (Gabungan Media Online dan Cetak Ternama)Lintas DaerahLintas ProvinsiNasionalNewsPena JournalisTopik Terkini

Kemenag Gelar Kick Off Program Masjid Ramah Pemudik Nataru 2025-2026 di Karawang, Tema “Masjid Berdaya Berdampak”

11
×

Kemenag Gelar Kick Off Program Masjid Ramah Pemudik Nataru 2025-2026 di Karawang, Tema “Masjid Berdaya Berdampak”

Sebarkan artikel ini

Penajournalis.com KARAWANG, JAWA BARAT – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) secara resmi menggelar Kick Off Program Masjid Ramah Pemudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dengan tema “Masjid Berdaya Berdampak” di Masjid Jami’ An-Nur, Kelurahan Tanjung Mekar, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Selasa (23/12/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Menteri Agama RI Prof. Dr. K.H. Nazaruddin Umar, M.A., Direktur Jenderal Bimas Islam Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Dr. H. Arsad Hidayat, Lc., M.A., serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Karawang Dr. H. Sopian, S.Pd.I., M.Si.. Juga hadir perwakilan TNI-Polri dan Kementerian Perhubungan.

Program Masjid Ramah Pemudik merupakan inisiatif Kemenag RI untuk mengoptimalkan peran masjid sebagai pusat pelayanan umat, khususnya bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan libur akhir tahun. Melalui program ini, masjid diharapkan menjadi tempat singgah yang aman dan nyaman dengan menyediakan fasilitas dasar seperti tempat istirahat, toilet bersih, air minum, serta informasi perjalanan.

Arsad Hidayat menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang dilaksanakan saat arus mudik Lebaran. “Kalau kita bicara masjid ramah pemudik, ini mungkin yang kedua. Sebelumnya kita sudah melaksanakan masjid ramah pemudik Lebaran. Wajar jika kemudian muncul pertanyaan, mengapa pada Natal dan Tahun Baru kita juga ikut berperan,” ujarnya.

Menurutnya, kehadiran masjid pada momentum libur Nataru menegaskan fungsi masjid sebagai pusat pelayanan sosial yang terbuka bagi semua kalangan, tidak terbatas hanya bagi umat Islam. “Nilai yang ingin kita tunjukkan adalah bahwa masjid bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat luas, termasuk di luar umat Islam, tentu dalam batas-batas yang sesuai,” jelasnya.

Arsad juga menambahkan bahwa program masjid ramah merupakan bagian dari agenda besar Direktorat Urais Binsyar, yang mencakup konsep masjid ramah anak, ramah perbedaan, ramah keberagaman, hingga ramah lingkungan. Masjid juga didorong menjadi pusat penguatan ekoteologi serta ruang penyelesaian konflik sosial.

Sementara itu, Abu Rokhmad menyampaikan bahwa momen hari besar keagamaan, baik Idul Fitri maupun Nataru, memiliki dua dimensi penting: aspek ibadah keagamaan dan aspek sosial kemasyarakatan. “Shalat Id dan ibadah Natal adalah aspek keagamaan, sementara mudik dan liburan adalah aspek sosial. Karena itu, Kementerian Agama berupaya agar masjid benar-benar menjadi berdaya dan berdampak bagi masyarakat,” jelasnya.

Menteri Agama Nazaruddin Umar menekankan bahwa program ini merupakan wujud nyata toleransi beragama di Indonesia yang tidak hanya berada di tataran wacana, tetapi juga praktik. “Inilah bukti bahwa Indonesia memiliki toleransi sejati, bukan hanya dalam teori, tetapi dalam praktik. Masjid adalah rumah bagi siapa pun,” ujarnya.

Menurutnya, pada momentum Nataru 2025-2026, sebanyak 6.919 masjid di seluruh Indonesia disiapkan untuk memberikan layanan bagi para pemudik dan musafir. Ia mengimbau pengelola masjid agar memberikan pelayanan terbaik demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.

Kepala Kantor Kemenag Karawang Sopian menyampaikan rasa bangga atas ditunjuknya Kabupaten Karawang sebagai lokasi kick off program nasional ini. “Kemenag Karawang merasa sangat bangga karena kick off masjid ramah pemudik dilaksanakan di masjid yang ada di Kabupaten Karawang. Ini merupakan awal dari program nasional Kementerian Agama RI,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa Masjid Jami’ An-Nur dipilih karena lokasinya berada di jalur mudik non-tol yang padat dan kerap menjadi tempat singgah para pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dan sekitarnya. Pihaknya juga telah menyiapkan tenda istirahat dan alat pijat gratis untuk pemudik.

“Insya Allah, ke depan masjid ini juga akan kembali menjadi masjid ramah pemudik pada bulan puasa dan menjelang Hari Raya,” pungkasnya.

Selain di Karawang, kick off program Masjid Ramah Pemudik Nataru juga dilaksanakan secara serentak di berbagai provinsi di Indonesia, antara lain Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan, sebagai tanda dimulainya pelayanan masjid bagi pemudik selama libur akhir tahun.

(Redaksi)

Sumber: Nasikin

Editor: Asep NS 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *