Penajournalis.com, Garut – Mimbar Dakwah bersama Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I., da’i Kamtibmas/Rohbintal Polsek /Koramil Leuwigoong Polres / Kodim Garut, Ketua MUI desa Margacinta, Pimpinan Majelis Taklim Sunan Mataram Kp. Cikukuk desa Margacinta Kec. Leuwigoong Kab Garut (Jum’at 27 Januari 2023).
“Isra Mi’raj”
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سيِّدَنا مُحَمَّدٍ وَّعَلى الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin rohimakumulloh
Puji syukur marilah kita sampaikan ke hadirat Illahi Rabbi, karena qudrat dan iradat-Nya kita tetap dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat salam semoga tetap terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan semua pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Hadirin rohimakumulloh
Isra artinya berjalan malam. Menurut istilah, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa di Palestina. Mi’raj berarti naik ke atas. Menurut istilah Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Arasy untuk menghadap Allah Swt. Peristiwa Isra Miraj terjadi tepat pada malam 27 bulan Rajab tahun ke-12 kenabian atau sebelum Rasulullah SAW hijrah ke kota Madinah. Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan di tengah malam dengan ruh dan jasadnya dengan kecepatan kilat. Firman Allah Swt. :
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
”Maha suci Allah yang telah mmemperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram menuju ke Masjid Al-Aqsa yang telah diberkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan kepadanya dari tanda-tanada kebesaran kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.Al-Isra : 1)
Hadirin rohimakumulloh
Setelah mengalami kedukaan, karena orang yang sangat dicintainya, Abu Tholib dan Siti Khodijah telah meninggal dunia, Allah Swt. ingin menghibur dan memuliakan Nabi Muhammad SAW, dengan mengutus Malaikat Jibril menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap-Nya.
Setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membaringkannya, dadanya dibelah, kemudian dibersihkan sifat-sifat buruk dan menggantikanya dengan sifat baik. Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menaiki Buraq, yaitu kendaraan yang sangat cepat menuju Masjidil Aqsa di palestina. Firman Alloh Swt., menjelaskan peristiwa yang dimaksud:
وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ – ١٣
“Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,” (QS. An Najm : 13)
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى – ١٤
“(yaitu) di Sidratul Muntaha,” (QS. An Najm : 14)
Hadirin rohimakumulloh
Selama di perjalanan mereka singgah di lima tempat, yaitu : Pertama, Kota Yatsrib (Madinah Al-Munawwaroh). Kedua, Kota Madyan, tempat persembunyian Nabi Musa dari Fir’aun. Ketiga, Thur Sina, tempat Nabi Musa menerima Kitab Taurat. Keempat, Bethlehem, tempat kelahiran Nabi Isa AS. Kelima, Masjidil Aqsa di Palestina, tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Palestina merupakan tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah.
Sesampainya di Masjidil Aqsa, disuguhi dua gelas yang berisi susu dan arak. Nabi Muhammad SAW mengambil gelas yang berisi susu, Malaikat Jibril mengucapkan selamat karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.
Setelah menjadi imam, Rasulullah diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah Swt. bersama Malaikat Jibril. Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, singgah di tujuh lapis langit yaitu : Langit pertama bertemu dengan Nabi Adam As., langit kedua bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Ishaq As., langit ketiga bertemu Nabi Yusuf As., langit keempat bertemu dengan Nabi Idris As., langit kelima bertemu dengan Nabi Harun As., langit keenam bertemu dengan Nabi Musa As. dan langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim As.
Hadirin rohimakumulloh
Setelah melewati ketujuh langit tersebut Nabi Muhammad diajak ke Baitul Makmur, tempat Malaikat melaksanakan Thawaf, kemudian naik ke Sidratul Muntaha. Rasulullah bertemu dengan Allah Swt, dalam pertemuan tersebut Allah Swt. memerintahkan Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh waktu. Ketika hendak turun bertemu dengan Nabi Musa AS, dan beliau bercerita tentang perintah shalat yang diterimanya dari Allah Swt., mendengar cerita tersebut Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah kembali guna meminta keterangan. Nabi Muhammad berulangkali menghadap Allah untuk memohon keringanan, akhirnya Allah Swt. memberikan keringanan perintah shalat menjadi lima waktu setiap harinya dengan pahala yang sama seperti melaksanakan shalat lima puluh waktu. Setelah peristiwa itu Nabi Muhammad SAW dikembalikan ke Makkah.
Pagi harinya Nabi berniat menceritakan hal tersebut kepada kaum Quraisy, bertemu dengan Abu Jahal dan memintanya untuk mengumpulkan kaum Quraisy. Kesempatan itu oleh Abu Jahal di manfaatkannya untuk meyakinkan kaum kafir Quraisy tentang kebohongan Nabi Muhammad SAW. Abu Jahal menyeru kaum Quraisy untuk berkumpul, kemudian Nabi Muhammad menceritakan segala kejadian yang di alaminya dalam Isra Mi’raj. Cerita Nabi tersebut disambut dengan ejekan, Abu Jahal menghasut kaum Quraisy untuk tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad yang penuh dengan kebohongan. Kemudian Nabi menemui Abu Bakar dan menceritakan apa yang mereka dengar dari Nabi Muhammad. Mereka bertanya kepada Abu Bakar “Apakah Abu Bakar mempercayainya?’ dengan tegas Abu Bakar menyatakan “bahwa dia meyakini apa yang telah diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW’. Kemudian Nabi memberikan gelar Assidiq kepada Abu Bakar hingga menjadi Abu Bakar Assidiq.
Hadirin rohimakumulloh
Peristiwa Isra dan Mi’raj dalam waktu yang singkat telah tersiar keseluruh kota Makkah, ejekan sering diterimanya mengenai peristiwa tersebut, orang kafir pun tidak mempercayainya.
تُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى – ١٢
“Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu?”
(QS.An-Najm : 12)
Dengan cerita peristiwa Isra Mi’raj menjadikan mereka yang sudah masuk islam menjadi murtad. Bagi umat islam yang kuat imannya tidak terpengaruh oleh ejekan itu, sebab mereka telah yakin akan kebenaran Nabi Muhammad.
Abu Bakar mempunyai sikap yang berbeda, setelah didatangi oleh orang-orang yang merasa sangsi dengan peristiwa Isra dan Mi’raj ia sangat yakin dan merimanya.
Hadirin rohimakumulloh
Adapun tamsil atau perumpamaan dalam perjalanan Isra Mi’raj, yaitu : Pertama, Nabi Muhammad SAW melihat orang memanen padi terus menerus, beliau bertanya kepada Jibril “siapakah mereka itu?” Jibril menjawab : ”Mereka itu ibaratmu yang gemar beramal jariah, yang kemudian mereka memetik pahalanya dari Allah Swt”.
Kedua, Melihat orang yang terus menerus memukul kepalanya, Nabi Muhammad bertanya : ”Siapakah mereka itu Ya Jibril?” Dijawabnya: ”mereka itu ibarat orang yang enggan bershalat, yang kelak akan menyesal dengan memukuli kepalanya sendiri terus menerus sekalipun terasa sakit olehnya”.
Ketiga, Kuburan yang sangat harum baunya, Nabi bertanya: ”Apakah itu Ya Jibril?” dijawabnya : ”itu kuburan Siti Mashitah dan anaknya. Dia mati disiksa dengan digodok oleh Raja Fir’aun, karena ia mempertahankan imannya kepada Allah Swt. sewaktu dipaksa supaya menyembah berhala.
Keempat, Melihat dua hidangan, sebelah kanannya makanan lezat dan sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan lahapnya memakan makanan busuk. Nabi bertanya: ”Ya Jibril siapakah mereka itu?” Jibril menjawab :”Ya Rasulullah itu ibarat umatmu yang suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk dan dosa daripada beramal yang baik dan berpahala”.
Kelima, Nabi Muhammad SAW melihat orang-orang yang gagah perkasa, orang itu menengok dan melihat kekirinya merasa sedih dan menangis tersedu-sedu, tetapi bila menengok dan melihat kekanannya dia berseri-seri gembira dan tersenyum senyum. Nabi bertanya: ”Siapakah orang itu Ya Jibril?” jawabnya : ”dia itu bapakmu yang pertama yaitu Nabi Adam As. Bila beliau melihat ke kiri sedih, karena melihat anak cucunya berbuat jahat dan dosa. Bila menengok kekanan merasa gembira, karena melihat anak cucunya di dunia yang berbuat baik dan beramal sholeh”.
Hadirin rohimakumulloh
Hikmah dari peristiwa Isra Mi’raj, adalah sebagai berikut : Pertama, Menghilangkan perasaaan sedih dalam diri Nabi Muhammad SAW yang disebabkan meninggalnya pembela utamanya, pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah. Allah Swt. ingin meyakinkan utusanNya itu bahwa kebenaran dan keyakinan yang dibawanya tidak akan dapat dikalahkan oleh siapapun.
Kedua, Allah Swt. hendak memperlihatkan kuasaanNya kepada Nabi Muhammad SAW agar ia tetap yakin bahwa Allah akan tetap menolongnya dalam menghadapi musuh yang menghalangi penyiaran agama Islam.
Ketiga, Allah Swt. mempertemukan Nabi Muhammad SAW dengan para Nabi dan Rasul terdahulu, agar dapat menambah semangat dan keyakinannya.
Keempat, Allah memperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW bekas kejayaan bangsa-bangsa terdahulu yang hancur luluh karena kedurhakaan kepada Allah dan RasulNya.
Kelima, Menguji para pengikut Nabi, apakah mereka itu akan tetap beriman kepada agama Islam yang selama ini dianutnya, sekalipun akal dan pikiran mereka belum dapat mengerti dan memahami kejadian tersebut.
Keenam, Nabi Muhammad SAW dapat bertemu dengan Allah Swt.
Ketujuh, Allah Swt. menyampaikan perintah shalat kepada Nabi dan umatnya.
Demikianlah semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I
Liputan : Iwan Setiawan
Editor : Asep NS