AgamaNewsRedaksi

Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I : Kultum Ramadhan Hari ke 21 Takabbur

201
×

Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I : Kultum Ramadhan Hari ke 21 Takabbur

Sebarkan artikel ini

Penajournalis.com – Mimbar Dakwah oleh Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I dai Kamtibmas Polres Garut ketua MUI desa Margacinta kec.Leuwigoong dewan penasehat rohani Penajournalis.com (14/05/2020).

Assalamu’alaikum wr.wb.
Hadirin Rahimakumullah
Takabbur atau sifat/prilaku sombong adalah sesuatu yang sangat tercela. Al-Qur`an dan as-Sunnah mencelanya dan memerintahkan kita untuk meninggalkannya. Bahkan orang yang mempunyai sifat ini diancam tidak masuk ke dalam surga. Sebaliknya, Allah SWT memuji hamba-hamba-Nya yang rendah hati (tawadhu’) kepada sesama.

Allah SWT berfirman:
“Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS. al-Furqaan: 63)
Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An-Nahl: 23)

Rasulullah SAW bersabda: “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)

Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri kepada manusia dengan ilmunya, dia merasa hebat dengan ilmu yang dimilikinya. Merasa paling benar dan menganggap orang lain salah.

Orang semacam ini tidaklah bermanfaat ilmunya untuk dirinya. Karena orang yang berilmu seharusnya rendah hati dan menumbuhkan ketenangan jiwa.

Orang yang berilmu tapi memandang remeh orang lain, membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, sungguh ini tergolong kesombongan yang paling besar.
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sekecil dzarrah,” sabda Nabi SAW.‎

Ibnul Qayyim pernah berkata: “Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Semakin bertambah amalnya, semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya, semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya, bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya, semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka.”

Allah SWT menceritakan ucapan nabi Sulaiman as tatkala melihat singgasana Ratu Balqis sudah berada di sisinya:
“Ini adalah karunia dari Rabb-ku untuk menguji diriku. Apakah aku bisa bersyukur ataukah justru kufur.” (QS. an-Naml: 40).

‎Ada ungkapan : “Orang sombong itu ibarat ia berdiri di puncak gunung, ia melihat orang-orang di bawahnya kecil, sementara orang-orang di bawahnya melihat dirinya pun kecil”.

Pada hakikatnya, berbagai kenikmatan, baik itu harta, jabatan bahkan ilmu, semua itu adalah cobaan dan ujian dari Allah. Maka, tidak pantas manusia menyombongkan diri dengan nikmat-nikmat itu.

Semoga Ramadhan melatih kita untuk tidak berlaku sombong, dan menjadikan kita rendah hati kepada semua makhluk. Aamiin. (Redaksi Penajournalis.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *