
Penajournalis.com – Mimbar Dakwah oleh Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I dai Kamtibmas Polsek Leuwigoong Polres Garut, ketua MUI desa Margacinta kec Leuwigoong, dewan penasehat rohani Penajournalis.com (30/05/2020).
Assalamu’alaikum wr.wb.
Hadirin Rohimakumulloh
Sebagai mahluk sosial, kita tidak akan dapat hidup dengan baik tanpa bantuan orang lain. Sejak kita lahir bahkan hingga kita meninggal, tentunya kita membutuhkan bantuan orang lain. Maka dari itu, kita harus menjaga hubungan baik dengan sesama, terutama dengan tetangga. Berikut ini adab bertetangga yang perlu kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari:
- Bersikap baik. Hendaknya kita selalu bersikap baik agar hubungan yang terjalin pun semakin hangat dan akrab. Hal ini telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al Quran:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ
“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An Nisa: 36). - Tidak menghalangi bangunan tetangga
Kita memiliki bangunan rumah yang saling berdampingan, sebagai tetangga yang baik, hendaknya kita tidak menghalangi bangunannya, udara dan sinar matahari ke rumahnya.
Dari Abu Hurairah ra :
لاَ يَمْنَعْ أَحَدُكُمْ جَارَهُ أَنْ يَغْرِزَ خَشَبَةً فِى جِدَارِهِ
“Janganlah salah seorang di antara kalian melarang tetangganya menancapkan kayu di dinding (tembok)nya” (HR.Bukhari dan Muslim)
- Memelihara hak tetangga
Hak tetangga yang perlu kita jaga adalah melindungi harta mereka dari orang jahat, serta memberikan hadiah.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah?’ Nabi menjawab:
إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكَ باَباً
‘Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu’” (HR. Bukhari); - Tidak menggangu tetangga
Adab selanjutnya tidak mengganggu tetangga. Misalnya tidak mengeraskan suara televisi, radio dan kendaraan sehingga mengganggu istirahatnya dan kegiatan yang mungkin membuat mereka menjadi tidak nyaman. Begitu pula ketika akan mengadakan sebuah acara, hendaknya meminta izin tetangga terdekat terlebih dahulu agar mereka tidak merasa terganggu dengan acara yang kita selenggarakan.
Dari Abu Hurairah ra berkata, “Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir maka janganlah dia mengganggu tetangganya’”(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Syuraih radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:
وَاللَّه لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِي لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ
“Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. “Sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yang tetangganya tidak aman dari keburukannya” (HR. Bukhari).
- Memberi makanan
Kita hendaknya berbagi makanan. Dengan begini, hubungan kita dengan tetangga akan menjadi semakin baik dan harmonis. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasul kepada tetangganya.
Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا طَبَخْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَهَا وَتَعَاهَدْ جِيرَانَكَ
“Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu” (HR. Muslim).
- Sabar jika diganggu
Ada beberapa tetangga yang suka membuat masalah, namun hendaknya sebagai muslim kita dapat menahan amarah dan menyikapinya dengan sabar. Begitu pula yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW bersabda : “Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, Disebutkan diantaranya: “Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya” (HR. Ahmad).
- Menjenguk ketika ia sakit
Sebagai tetangga yang baik, hendaknya ketika ia sakit, seharusnya kita menjenguknya sembari memberikan semangat dan doa agar ia segera sembuh dari penyakitnya. Rasulullah bersabda:
إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ.
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad).
Itulah adab bertetangga yang hendaknya kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tetangga adalah saudara terdekat kita dan merupakan orang yang pertama kali dapat menolong kita di saat kita tertimpa musibah, maka sudah seharusnya kita menjaga hubungan baik dengan tetangga. Wassalamualaikum Wr.Wb. (Redaksi Penajournalis.com)