AgamaHallo PolisiHallo TNILintas DaerahNewsRagamRedaksi

Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I., : Ketika Iblis (Azazil) Dilaknat ALLAH SWT, Malaikat Jibril dan Mikail Menangis

475
×

Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I., : Ketika Iblis (Azazil) Dilaknat ALLAH SWT, Malaikat Jibril dan Mikail Menangis

Sebarkan artikel ini

Penajournalis.com, Garut – Mimbar dakwah bersama Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I., da’i Kamtibmas Rohbintal Polsek Koramil Leuwigoong Polres Kodim Garut, Ketua MUI desa Margacinta, Pimpinan Majelis Taklim Sunan Mataram Kp Cikukuk, Dewan Penasehat Rohani Penajournalis dan Lintangpena (Kamis 01/09/2022).

Ketika Iblis (Azazil) Dilaknat ALLAH SWT, Malaikat Jibril dan Mikail Menangis

Hujjatul Islam, Imam Al Ghazali mengatakan bahwa Iblis dulunya adalah hamba Allah SWT yang ta’at kepada-Nya.

Mereka memiliki beberapa nama sesuai dengan tempat tinggalnya di langit.

Mereka yang tinggal di langit yang pertama disebut sebagai: AL-AABID (ahli ibadah).

Mereka yang tinggal di langit yang kedua disebut AZ-ZAHID.

Mereka yang tinggal di langit ketiga, namanya disebut: AL-‘ARIF.

Mereka yang tinggal di langit keempat, namanya adalah: AL-WALI.

Mereka yang yang tinggal di langit kelima, namanya disebut: AT-TAQI.

Mereka yang tinggal di langit keenam namanya disebut: AL-KHAZIN.

Mereka yang tinggal di langit ketujuh namanya disebut Azazil dan selama 1000 Tahun mereka rajin taat beribadah sujud non stop kepada Allah, bahkan pernah menjadi Sayyidul Malaikat (Penghulu atau Pemimpin Para Malaikat).

Suatu ketika, Allah SWT telah memerintahkan Iblis sujud kepada Nabi Adam.

Lalu iblis berkata:
“Adakah Engkau lebih mengutamakannya dari pada aku, sedangkan aku lebih baik darinya. Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau jadikan Adam dari tanah.”

Lalu Allah SWT berfirman yang maksudnya:
“Aku menciptakan apa yang Aku kehendaki.”

Karena Iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam AS karena merasa bangga dan sombong. Dia berdiri tegak sampai saatnya Malaikat bersujud dalam waktu yang lama. Ketika Para Malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati Iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud.

Maka Para Malaikat bersujud lagi kedua karena bersyukur, tetapi Iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memalingkan mukanya dari Para Malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikuti mereka dan dia tidak merasa menyesal karena keengganannya.

Kemudian Allah SWT merubah mukanya dari aslinya yang sangat indah menjadi seperti babi hutan.

Allah SWT merubah:
◼️Kepalanya menjadi seperti kepala unta.
◼️Dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung.
◼️Wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera.
◼️Kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya.
◼️Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam.
◼️Kedua bibirnya seperti bibir lembu

◼️Taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

Setelah itu, Allah mengusirnya
dari surga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa Jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi-sembunyi.

Allah SWT telah melaknatnya hingga hari kiamat kerana dia telah ingkar dan kufur.

Walaupun sebelumnya Iblis sangat indah rupawan, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, rajin ibadah, menjadi kebanggaan Para Malaikat serta menjadi Pemimpin Para Malaikat Muqarrabin, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

Ketika Allah SWT membalas tipu daya iblis, maka menangislah Malaikat Jibril dan Mikail.

Lalu Allah SWT berfirman: “Apakah yang membuat kamu menangis?”

Lalu mereka menjawab:
“Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu”.

Firman Allah:
“Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu daya-Ku.”

Setelah diusir, kemudian Iblis berkata:
“Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Surga disebabkan Adam, dan aku tidak bisa menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu.”

Lalu Allah berfirman:
“Engkau akan dikuasakan atas dia, yakni atas anak
cucunya, kecuali Para Nabi, sebab Para Nabi adalah Ma’shum.”

Iblis berkata lagi: “Tambahkanlah lagi untukku.”

Allah berfirman:
“Tidak akan dilahirkan seorang anak bagi manusia kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya.”

Iblis berkata lagi: “Tambahkanlah lagi untukku.”

Lalu Allah berfirman: “Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau bisa berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah manusia.”

Iblis berkata lagi: “Tambahkanlah lagi untukku.”

Maka Allah berfirman:
“Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda maupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke jalan yang haram.”

“Dan pada anak-anak, yaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat
perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah yang bathil, mata pencaharian yang tercela
dan perbuatan-perbuatan yang jahat”.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَاَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِ وَعِدْهُمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا.

“Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka yang berkuda dan yang berjalan kaki dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.”
📚(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 64).

Maksud ayat diatas ialah bahwa Allah SWT memberi kesempatan kepada Iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang ada padanya.

Tetapi segala tipu daya Syaitan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.

Dari KISAH diatas kita bisa mendapatkan satu pelajaran penting bahwa Iblis yang dulunya merupakan ahli Ibadah sekalipun bisa menjadi makhluk yang dilaknat oleh Allah karena kesombongannya.

Oleh karena itu, sudah semestinya kita sebagai orang yang beriman, hendaknya menjauhi sifat-sifat Iblis seperti sombong, angkuh, iri dengki dan yang lainnya agar dijauhkan dari laknat Allah SWT. ‘Aamiin…

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم

Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I

Reporter : Iwan Setiawan

Editor : Asep NS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *