AgamaLintas DaerahNews

Mimbar Dakwah Dahsyatnya Sedekah : Oleh Dai Kamtibmas Polres Garut, Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I

350
×

Mimbar Dakwah Dahsyatnya Sedekah : Oleh Dai Kamtibmas Polres Garut, Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I

Sebarkan artikel ini

Penajounalis.com – Mimbar Dakwah
Ahad 26 Sya’ban 1441 H.
19 April 2020 M
Dahsyatnya Sedekah, oleh Ustadz Aceng Anwar S.Kom.I Da’i Kamtibmas Polres Garut, Ketua MUI desa Margacinta, Dewan Penasehat Rohani Penajournalis.com (19/04/2020).

Assalamualaikum wr wb
Hadirin Rahimakumullah
Jika orang-orang yang telah sampai ajalnya atau bahkan telah meninggal bisa kembali lagi ke dunia untuk beramal saleh, apakah kiranya amal shaleh yang akan dilakukannya? Inilah yang difirmankan Allah SWT dalam Alquran,
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, lalu dia berkata (menyesali), ‘Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS al-Munafiqun [63]: 11).

Mengapa ia menyebut bersedekah. Padahal, banyak amal shaleh lainnya yang tak kalah dahsyat pahalanya. Sebut saja shalat sunah, baca Alquran, berpuasa, berzikir, berjihad, atau berangkat haji ke Tanah Suci. Mengapa ia memilih bersedekah dari sekian banyak amal-amal shaleh yang ada? Para ulama mengatakan, karena ia melihat sedemikian dahsyatnya pahala sedekah setelah kematiannya.

Seorang yang meninggal itu ketika melihat dosanya, sedekahlah salah satunya yang dapat menghapuskan dosanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sedekah memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR Turmudzi, Ahmad, al-Baihaqi, an-Nasa`i, dishahihkan al-Albani).

Ketika orang yang akan meninggal tengah menghadapi hebatnya sakaratul maut, sedekah juga dapat melapangkan dadanya. Sehingga, ia dapat melepaskan nyawa dengan khusnul khatimah. Sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya, sedekah memadamkan murka Allah dan mencegah kematian yang buruk.” (HR Turmudzi, Ibnu Hibban, dan Tirmizi).

Demikian juga, ketika seorang yang meninggal melihat api neraka yang siap menerkamnya, ia melihat amalan sedekah bisa menyelamatkannya dari api neraka. Inilah yang dipesankan Rasulullah SAW kepada istrinya Aisyah RA. “Wahai Aisyah, berlindunglah dari siksa api neraka walau dengan sebutir kurma.” (HR Ahmad, al-Bazzar, dan Ibnu Khuzaimah).

Intinya, sedekah adalah amalan yang praktis, mudah, dan sangat dahsyat sebagai penyelamat seseorang di akhirat kelak. Bersedekah tak begitu sulit, tak menyita waktu, dan tak menguras keringat. Sedekah bisa dilakukan siapa pun dan di manapun. Sedekah tak perlu ritual khusus, seperti harus berwudhu jika hendak shalat, harus //istitha’ah// (berkesanggupan) jika ingin haji, dan seterusnya.

Sayangnya, selama di dunia banyak yang enggan bersedekah. Mereka terlalu sayang dengan harta walau mereka yakin harta tersebut tak akan dibawa mati. Ketika maut menjelang, harta berpindah tangan kepada orang lain. Ia baru akan merasakan, betapa meruginya selama di dunia menjadi orang yang kikir bersedekah.

Rasulullah SAW dalam banyak hadisnya menjamin, tak akan berkurang harta yang disedekahkan. Bahkan, harta yang disedekahkan akan diganti Allah Sang Maha Pemberi Rezeki dengan berlipat ganda. Malaikat akan mendoakan orang yang bersedekah. “Ya Allah, berilah orang yang bersedekah, gantinya,” seru para malaikat sepenjuru langit mendoakan orang yang bersedekah. (HR Bukhari Muslim).

Namun, pada kenyataannya masih banyak orang yang mengaku beriman tidak percaya dengan sabda Nabi mereka sendiri. Mereka meragukan jaminan Nabi mereka bagi orang yang bersedekah. Mereka begitu sayang untuk merelakan harta terbaik mereka untuk disedekahkan.

Jika mesti harus bersedekah, hanya sisa-sisa uang kecil mereka yang tak begitu bernilai untuk dibelanjakan. Padahal, sedekah itulah tabungan mereka di akhirat yang akan setia mendampingi mereka. Ketika mereka sudah melihat akhirat, barulah mereka sadar, sedekahlah amal saleh dahsyat yang mampu menyelamatkan mereka.

Dalam hadis Bukhari diterangkan, seorang wanita pelacur diampuni dosanya hanya karena memberi setadah air kepada seekor anjing. Abu Hurairah RA menyebutkan, telah diampuni seorang wanita pelacur yang lewat di depan anjing kehausan yang menjulurkan lidah. Ia melepaskan sepatunya untuk mengambil air di sebuah sumur untuk memberi minum si anjing yang kehausan. Maka, Allah SWT pun berkenan mengampuni dosa si pelacur karena sedekahnya itu. (HR Bukhari).

Demikian hebatnya sedekah, bahkan sedekah ringan memberi minum binatang sejenis anjing. Apalagi, sedekah yang lebih bermanfaat seperti memberi makan fakir miskin dan kaum dhuafa, menyantuni anak yatim, serta membangun tempat ibadah dan lembaga pendidikan. Tentu, hal ini lebih dahsyat lagi menolong sahibnya di akhirat kelak.
Nasrumminallah wafathunqoorib wassalammualaikum wr wb. (Redaksi Penajournalis.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *