Lintas DaerahOpini

Diduga Kedzoliman Kepsek SMPN 35 Bandung Kepada Guru Honorer

224
×

Diduga Kedzoliman Kepsek SMPN 35 Bandung Kepada Guru Honorer

Sebarkan artikel ini

Penajournalis.com, Bandung – Berbicara tentang kebijakan masing masing pimpinan di sekolah sangat berbeda beda. SMPN 35 Bandung merupakan SMP Negeri yang cukup mempunyai Banyak prestasi dalam segala bidang.Contoh prestasi dalam hal. Pendidikan dan Seni serta beladiri dan keagamaan.
Namun Di sisi lain sejak rolling pergantian Kepala Sekolah dari Asep Sudrajat SE, SPD, Mpd kepala F.L., SPD, Mpd kebijakan mulai banyak berubah. Adalah satunya adalah kebijakan tentang guru honorer yang sudah mempunyai NUPTK.

Dalam hal pemberian jam mengajar yng seharusnya SK Di terbitkan dari awal belum di terima hingga PTS telah selesai di laksanakan hal ini sudah menyalahi aturan.

F.L., diduga sangat dzolim terhadap kebijakan jam mengajar yang mana hanya honorer NUPTK yng bisa di otak-atik jam mengajarnya karena tidak ingin mengeluarkan uang sesuai Dana BOS dan peraturan yng tercantum dalam sistem pembayaran honorer, Ibu Kepala sekolah tersebut Justru berusaha mengurangi jam guru honor agar tidak mencapai 24 jam kecuali honorer HPM dan P3 K yng di bayar langsung oleh APBD langsung ke rekening masing masing guru sehingga tidak bisa mengotak-atik jam honorer HPM dan P3K.

Sementara untuk honorer NUPTK dibayar oleh Dana BOS sehingga Kepala sekolah tersebut berusaha untuk mengeluarkan honorer NUPTK yang di suruh mencari sekolah lain. Sebut saja Bariman honorer tersebut sudah lebih 20 tahun mengabdi malah di suruh mencari sekolah lain karena hanya takut banyak memberikan honor dari yang Dana BOS. Padahal jika kita lihat kepala Sekolah tersebut tidak mengeluarkan uang Dari sakunya sendiri itu uang Dari pemerintah namun begitu tega dan dzolim pada guru honorer tersebut dengan alasan belum mengerjakan administrasi. Wah sungguh kejam kebijakan otoriter seorang kepala Sekolah yang semestinya justru memberikan perlindungan dan kenyamanan terhadap guru honorer tersebut. Dalam waktu 2 bulan kedzoliman berlanjut sebelumnya inisial L A S, SPD, dan Iwan SPD. “,ucap narasumber

Tidak cukup sampai di situ kedzoliman berlanjut lagi Ada Nenie guru honorer Bahasa Inggris yang tidak pernah di berikan jam linear agar supaya tidak mengurangi uang Dana BOS.

Perbuatannya ini sudah sangat dzolim bahkan Nenie saat mngajar 29 jam di beri honor di bawa 24 jam yaitu 1,4 juta padahal dua bulan berlaku hingga PTS Nenie menyelesaikan 29 jam Namun setelah Di protes dua bulan kedepannya Baru di berikan hanya 29 jam. Lalu 23 jam Dan 16 jam.

” Anehnya Surat keterangan Dapodiknya di tulis 15 jam saat mengajar 29 jam Astagfirullahaladzim “,papar narasumber.

” Salah seorang guru menyatakan bahwa kepala sekolah tersebut dipengaruhi bendahara BOS yang juga berstatus honorer “.

Ada pula guru yang menyatakan kepala sekolah plin-plan dalam memberikan jam mngajar namun tidak satupun yang berani berbicara didepannya.

” Jadi kalau diamati kepala sekolah tersebut sengaja mengurangi Staf pengajar dengan mengganti yang baru padahal sudah jelas sejak 2008 seorang kepala sekolah di larang mengangkat honorer baru tetapi selalu ada saja pelanggaran itu dengan alasan kekurangan guru “, paparnya pula.

” Memang jika dilihat seorang kepala sekolah yang baru menjabat dari guru dan belum pengalaman jadi kepala sekolah sebelumnya sangat jauh dari mumpuni seorang kepala sekolah yang sudah berpengalaman menjadi kepala sekolah sungguh ironis gejolak yang ada di SMPN 35 Bandung ini. Hal ini sudah diketahui oleh Kabid SMP Disdik kita Bandung Drs Edi Joto Mpd., “.

” Yang lebih anehnya lagi salah seorang guru honorer di SMPN 35 sudah menyerahkan perangkat pembelajaran dianggap perangkat lama, Astagfirullahaladzim. sudah memuncak kedzoliman seorang kepala sekolah tersebut. Padahal mereka guru tersebut menyerahkan RPP di bacapun tidak hanya agenda yang di
baca dan ditandatangani sementara RPP mingguan tidak tersentuh sedikitpun “.

” Bahkan juru bayar yang bernama Udin sempat menyampaikan saat peristiwa minggu lalu terjadi “punten bu nenie administrasi belum beres sehingga tidak bisa di cairkan “.meskipun 3 hari berikutnya Di cairkan setelah FL menelpon salah satu guru honor nya yng sdh tidak mau lagi mengangkt telpon nya. Hal ini karena sakit hati yng di rasakan guru tersebut bukan pengabdian setahun dua tahun namun sudah malam melintang sebagai guru dan Asisten dosen.

” Hal-hal aneh kedzoliman demi kedzoliman terus berlangsung hingga Terasa pada 4 honorer tersebut. Bahkan salah satunya menyampaikan ini harus dihentikan kebijakan aneh kepala sekolah yang semena-mena terhadap guru honor nya. Semoga hal ini menjadi perhatian kepala sekolah lainnya agar bisa lebih bijak lagi pada guru honorer nya sehingga tidak ada peribahasa habis manis sepah dibuang seperti yang terjadi pada Bariman juga Iwan dan Nenie “.

” Betapa pengabdian Lebih dari 20.tahun di buang dalam hitungan menit sejak F.L., menjabat sebagai Kepala Sekolah Di SMPN 35 “.

Penulis
Andi Nenie Srilestari Spd, Msi Ketua DPD LSM Pendidikan Norwangsanegara Prov Jabar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *